Obyek Filsafat
Obyek Filsafat
Pancasia sebagai
suatu sistem filsafat
Pancasila sebagai suatu sisten filsafat juga dapat
dipahami dari pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran
tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhn YME, dengan dirinya sendri,
dengan sesame manusia, dengan masyarakat bangsa berpikir bangsa Inonesia.Pancasila
sebagai system dalam pengertian kefilsafatan sebagaimana system filsafat
lainnya a.l: Materialisme, rasionalisme,liberalism, sosialisme,
komunisme.Kapitalisme.
1. Pengertian Filsafat dari segi Etimologi
Bahasa Indonesia : Filsafat
Bhs Arab : Falsafah
Bhs Inggris : Philosophy
Bhs Latin : philosophia
Bhs Belanda : Philosophie
Bhs Jerman : Philosophier
Bhs Yunani : PhileinSophos
Seabagai kata benda
kegiatannya dilakukan oleh PHILOSOPHOS
atau FILSUF sebagai subyek yang berfilsafat.
Filsafat sebagai bentuk majemuk dari Phielein dan sophos
yaitu mencintai hal-hal yang sifatnya bijaksana/kebenaran/pengetahuan/keutamaan
mental.
2.Lingkup Pengertian Filsafat
Filsafat mempunyai
bidang kajian yang sangat luas baik yang bersifat kongkrit, maupun abstrak. Untuk mengetahui
lingkup pengertian filsafat perlu dipahami obyek pembahasannya sebagai berikut
:
a. Obyek Materia Filsafat :Yaitu Obyek pembahasan meliputi
segala sesuatu baik yang bersifat material konkrit a.l; alam, manusia
,binatang.mauun yang bersifat anstrak a.l: Ideplogi, moral, ide-ide, pandangan
hidup.
b. Obyek Forma Filsafat yaitu :Cara pandang seorang peneliti
terhadap obyek material tersebut, suatu obyek material tertentu dapat ditinjau
dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Sudiu pandang Ontologi, Epistemologi,
Aksiologi, sudut pandang Estetika,.
Estetika : cabang
filsafat yang membahas tentang keindahan, Estetika membahas tentang definisi
susunan dan peranan keindahan terutama dalam seni.Kata Estetika dari bahasa
yunani “ AESTHETIKAOS” yang artinya bertalian dengan pencerapan[penginderaan]
Dari hasil penelitian terhadap konsep-konsep pengertian
filsafat dari para filsuf al.[Aristoteles,Plato, John Dewey, Hegel, Berson],
pengertian filsafat diseerhanakan menjadi dua:
1. Filsafat sebagai produk,
a) Pengertian Filsafat yang mencakup arti filsafat sebagai
jenis pengetahuan, ilmu konsep dari para filsuf pada zaman dahulu, teori
system yang merupakaan hasil dari proses
berfilsafat.
b) Filsafat sebagai suatu jenis problem yang dihadapi oleh
manusia sebagai hasil dari aktifitas berfilsafat.
2. Filsafat sebagai suatu proses [Aktivitas berfilsafat]
Proses pemecahan permasalahan
dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan obyek
permasalahannya.
Ciri-ciri
berfikir secara filsafati a.l :
a. Bersifat Kritis; yaitu senantiasa mempertanyakan segala
sesuatu problema atau hal-hal yang lain yang sedang dihadapi manusia.
b. Bersifat Terdalam/radikal; yaitu intinya yang terdalam
yaitu substansi yang bersifat universal.
c. Bersifat Konseptual; Berfikir masalah-masalah yang
konkrit yang dihadapi oleh manusia, kemudian digeneralisasi dan abstraksi
menjadi suatu kesimpulan yang bersifat konseptual.
d. Bersifat Universal;Sifat Universal berarti sampai pada
suatu kesimpulan yang bersifat umum bagi seluruh manusia dimanapun, kapanpun
dan dalam keadaan apapun.
Bersiat Bebas, Suatu bentuk pengekangan intelektual
adalah peniadaan kebebasan atas berfikir.Sifat berfikir secara kefilsafatan
adalah berfikir secara bebas sampai pada hakekat yang terdalam dan universal.
Oleh karena itu cirri kreatifitas senantiasa ada dalam cara berfikir
kefilsafatan. [Kaelan,2006].
Problem Based
Learning:
Buatlah suatu Aktivitas berfilsafat berupa suatu judul “
Permasalahan sesuai dengan Prodi Saudara, dalam bentuk “ abstrak “dengan menggunakan suatu
metode cara berfikir kefilsafatan.
Komentar
Posting Komentar